Sabtu, 04 Maret 2017

Manajemen aktiva dan pasiva bank

MANAJEMEN AKTIVA DAN PASIVA BANK


A.   Manajemen Sumber Dana (Pasiva)



1.      Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung.oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan secara tepat.
Secara garis besar sumber dana bank dapat di peroleh dari:

A. Dari bank itu sendiri

B. Dari masyarakat luas

C. Dan dari lembaga lainnya

2.      Jenis Sumber Dana
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana yang diperoleh dari dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik saham.

Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari:

 a.  Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemgang saham yang baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.



 b.  Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya.

c. Laba bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat.


2. Dana yang bersumber dari masyarakat luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh dari bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.

Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan (rekening). Masing-masing jenis simpanan memiliki keunggulan tersendiri, sehingga bank harus pandai dalam menyiasati pemilihan sumber dana. Sumber dana yang dimaksud adalah:


A. Simpanan Giro (Demand deposit). adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Penarikan secara tunai dengan menggunakan cek sedangkan penarikan non tunai dengan menggunakan Biyet Giro (BG). Cek (Cheque). Merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang bersangkutan (yang disebut) didalamnya atau kepada pihak pemegang cek tersebut. Bilyat Giro (BG). Merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening Giro nasabah tersebut untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya. 
B. Simpanan Tabungan (Saving Deposit). Merupakan sumberdana dari nasabah dalam jangka waktu yang tidak menentu atau sewaktu-waktu tabungan di ambil. 
C. Simpanan Deposito (Time Deposit). Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

3. Dana yang bersumber dari lembaga lain

Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.

Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan bank Indonesia kepda bnk-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.

2. Pinjaman antar bank (Call Money). Biasanya pinjaman ini di berikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya.Jangka waktu tidak lama yaitu sekitar satu bulan dan bahkan hanya beberapa hari saja, kadang kala hanya meminjam untuk satu malam yang biasanya disebut over night call money.

3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
4. Surat berharga pasar uang (SBPU)

Surat berharga pasar uang (SBPU) Pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.

B.   MANAJEMEN PENGGUNAAN DANA(Aktiva)
1.      Pengertian dana yang diperoleh sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan dengan dana investasi yang didasarkan pada fungsi dan kegunaan diantara berbagai kategori aktiva, termasuk ekuivalen kas, saham, investasi pendapatan tetap, dan tepat. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan alokasi aktiva. Alokasi aktiva merupakan pendistribusian aktiva berwujud lainnya. Alokasi aktiva akan berdampak baik pada resiko maupun laba. Alokasi aktiva merupakan konsep sentral dalam perencanaan keuangan bagi manajemen investasi bisnis perbankan, kebijakan alokasi aktiva perlu mengindahkan tingkat likuiditas, tetapi tidak mengabaikan tingkat rentabilitas. Untuk itu dana yang diperoleh dialokasikan ke dalam cadangan primer, cadangan sekunder, kredit, dan investasi dalam perbandingan yang tepat sesuai dengan perubahan-perubahan.

2.      Jenis-Jenis Cadangan Bank:
a.       Cadangan Primer (Primary Reserve)
Primary reserve diperlukan untuk memenuhi permintaan efektif dari para nasabah yang muncul secara tiba-tiba. Bahasa teknis perbankan dalam mewujudkan primary reserve ini adalah alat-alat yang dikuasai dan tercermin pada pos-pos aktiva, berupa : saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Cadangan primer merupakan garis pertahanan pertama sebuah bank jika para deposan menarik dana mereka.


b.      Cadangan Sekunder
Cadangan sekunder digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya kurang dari satu tahun yang sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba. Cadangan sekunder merupakan pinjaman dan sekuritas yang dapat dikonversikan ke dalam uang tunai tanpa kerugian yang serius. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito, dan Surat Dagang adalah beberapa instrumen yang termasuk dalam cadangan sekunder. Cadangan sekunder tidak semata-mata sebagai penyangga cadangan utama, tetapi juga sebagai dana yang lincah bergerak dan ditanam dalam bentuk investasi jangka pendek dengan sifat-sifat yang tetap curre.

c.
      
Kredit
Merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.


d.       Investasi Jangka Panjang
Di bidang perekonomian, kata investasi sudah lazim di pergunakan dansering diartikan sebagai penanaman uang dengan tujuan mencari untung. Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, kata investasi diartikan lebih jelas, yaitu penanaman uang atau modal di suatu proyek atau perusahaan dengan tujuan untuk mencari untung di masa yang akan datang (Salim, 1991).

Di Indonesia, topik investasi sudah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 13) Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.




















DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A. 2005. Manejemen Keuangan. Yogyakarta, BPFE Yogyakartahttp://faizaamin210159.blogspot.com/2012/05/manajemen-aktiva-dan-pasiva.html


Senin, 16 Januari 2017

Tugas ke 4 Sistem Informasi Akuntansi

SISTEM INFORMASI AKUTANSI




Disusun oleh :
Nama : yanuar wardanu
Npm : 3C114355
Kelas : 3DB04

Manajemen Informatika



Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya dalam menyelesaikan tugas “ Makalah” ini.Tugas atau makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Penulis menyadari akan keterbatasan serta hambatan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini,namun berkat kesadaran kami sebagai mahasiswa dan kemauan keras serta tekad yang kuat,akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari berbagai pihak yang diberikan, hingga terselesainya penyusunan makalah ini.tak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih, kepada IMAM AHMAD TRINUGROHO selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi  yang selalu membimbing dan mendampingi kami menuntut ilmu di Universitas Gunadarma.Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memerlukan saran dan kritik yang bermanfaat dalam pembuatan makalah selanjutnya.Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat diterima dan dimengerti banyak orang.





Jakarta, Januari 2017

Penulis


Daftar isi


HALAMAN COVER……....…………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR ...………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI…………...………………………………………………………………………..3
Bab I
Pendahuluan
A.    Latar belakang .............................................................................................................. 4
B.     Rumusan masalah ......................................................................................................... 4
C.     Tujuan ........................................................................................................................... 5
D.    Metode penelitian ......................................................................................................... 5

Bab II
Pembahasan
2.1  Konsep dasar Sistem Informasi Akuntansi…..................................................................... 6
2.2  Definisi DFD dan EFD....................................................................................................... 9
2.3 Fungsi dan peran DFD serta ERD pada pemodelan data dan pengembangan SIA………..13

Bab III
Penutup
3.1 kesimpulan .......................................................................................................................  14
Daftar pustaka ........................................................................................................................  15







BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Permasalahan yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan kecenderungan tentang tahap-tahap perkembangan sistem informasi, merupakan bukti diperlukannya suatu pendekatan lain. Metode lain itu adalah "pendekatan terstruktur" yang muncul pada permulaan tahun 1970.Pada masa sekarang pendekatan tersebut juga disebut sebagai "pendekatan operasional". Seperti pada pendekatan engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan dri utama pada disain sistem  informasi. "Struktur " dapat dihubungkan dengan cara dan bentuk penyusunan sesuatu. Struktur juga dapat dikatakan sebagai sistem.yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan struktur dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian yang dikuasai oleh karakter umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan struktur merupakan suatu proses pengenalan (identifying), analisis, dan alternanrif kategori disain.

B. Rumusan Masalah
1.      Kosnep dasar Sistem Informasi Akuntansi
2.      Definis DFD dan ERD
3.      Fungsi dan peran DFD serta ERD pada pemodelan data dan pengembangan Sistem Informasi Akuntansi



C. Tujuan
Agar dapat memahami secara detail mengenai DFD (Data flow Diagram) dan  ERD (Entity Relationship Diagram), serta dapat dijadikan landasan dalam merancang sebuah model Sistem Terstuktur  pemrograman.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode dengan mencari sumber referensi berupa text book / jurnal / artikel ilmiah terkait pemodelan data menggunakan DFD dan ERD atau analisa dan perancangan sistem informasi.


















BAB II
PEMBAHASAN


2.1. KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Ø  DEFINISI SISTEM INFORMASI AAKUNTANSI

Sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.

Ø  TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

- Mendukung operasi-operasi sehari-hari
- Mendukung pengambilan keputusan manajemen
- Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

Ø  KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

- Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut
- Prosedur-prosedur, baik manual maupun terototomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi
- Data tentang proses-proses bisnis
- Software yang dipakai untuk memproses data organisasi
- Infrastruktur teknologi informasi

FUNGSI SIA DALAM ORGANISASI
- Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan disuatu organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku dalam aktivitas tersebut
- Mangubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
- Menyediakan pengendalian yang memadai
AKTIVITAS DALAM RANTAI NILAI ORGANISASI
- Inbound Logistics : penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan-bahan masukan
- Operasi : aktivitas untuk mengubah masukan menjadi barang dan jasa
- Outbound Logistics : distribusi produk ke pelanggan
- Pemasaran dan Penjualan
- Pelayanan : Dukungan purna jual dan maintenance
AKTIVITAS PENDUKUNG ORGANISASI
- Infrastruktur Perusahaan : akuntansi, hukum, administrasi umum
- Sumber Daya Manusia : perekrutan, pengontrolan, pelatihan dan kompensasi kepada pegawai
- Teknologi : Peningkatan produk dan jasa (penelitian)
- Pembelian
RANTAI SUPLAY
- Bahan Mentah Pemasok
- Pabrik
- Distributor
- Pengecer
- Konsumen

DATA
1. Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi
2. Misal untuk penjualan, data yang perlu dikumpulkan adalah:
    – Fakta mengenai kejadian-kejadian (tanggal penjualan, jumlah, dll)
    – Sumber data (identitas barang dan jasa, harga per unit, dll)
    – Para pelaku (identitas pelanggan dan penjual produk)   
INFORMASI
1. Data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti
2. Karakteristik informasi yang berguna:
   – Relevan
   – Andal
   – Lengkap
   – Tepat waktu
   – Dapat dipahami
   – Dapat diverifikasi
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Langkah Pengambilan Keputusan:
    – Identifikasi Masalah
    – Pemilihan metode pemecahan masalah
    – Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut
    – Mengimplementasikan model tersebut
    – Mengevaluasi sisi positif dari tiap alternatif yang ada
    – Melaksanakan solusi terpilih



2.2. DEFINISI DFD DAN ERD

Diagram alir data atau DFD (Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan trasformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran (Mahyuzir, 1991). DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses mentranformasikan data.

DFD tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file, tetapi banyak digunakan oleh pengembang sistem karena kemudahannya untuk dibuat dan dipahami, sehingga DFD sering digunakan sebagai alat penghubung antara perancang dan pemakai. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble diagram, Model proses, Diagram alur kerja atau Model fungsi.
Ada terdapat 4 komponen dalam DFD, yaitu :
1. Terminator / Entitas Luar
https://freezcha.files.wordpress.com/2010/02/terminator.jpg?w=490
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan system yang sedang dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator yaitu terminator sumber (source) dan terminator tujuan (sink). Terminator dapat berupa orang, organisasi, departemen didalam organisasi atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari system.
2. Proses
https://freezcha.files.wordpress.com/2010/02/proses.jpg?w=490
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Proses menggambarkan bagian dari system yang mentransformalkan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang membutuhkan objek.
3. Data Store
https://freezcha.files.wordpress.com/2010/02/data-store.jpg?w=490
Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file hardisk, fita meagnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang digambarkan dengan dua garis sejajar.
4. Alur Data
https://freezcha.files.wordpress.com/2010/02/alur-data.jpg?w=490
Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut:
a. Alur data yang berasal dari data store, berarti proses membutuhkan data yang berada pada data store tersebut.
b. Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu proses akan menghasilkan output atau keluaran yang disimpan pada data store tersebut.
c. Alur data yang berasal dan yang menuju ke data store berarti suatu proses akan mengupdate data, menghapus atau mengubah data.
Suatu alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah menuju ke dalam dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data / informasi dari satu bagian system ke bagian lainnya.

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data sebagai pengganti istilah entitas dan relationship-nya. Skema database dapat dimodelkan dengan diagram ER. Diagram ER dibangun dari beberapa komponen berikut :
> Entitas : segi empat
> Atribut : elips
> Relasi : belah ketupat
Entitas adalah suatu objek dalam bentuk fisik maupun konsep yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. contoh : entitas MAHASISWA, entitas BUKU.
Adapun tipe entitas ada 2 macam, yakni :
1. Entitas kuat (strong entity) merupakan entitas yang berdiri sendiri ranpa bergantung dengan entitas lain. Contoh , entitas MAHASISWA, PEGAWAI, BUKU.

2. Entitas lemah (weak entity) merupakan entitas yang keberadaannya bergantung pada relationship terhadap entitas lainnya. Contoh entitas ANAK bergantung pada entitas DOSEN.
Atribut adalah penjelasan dari sifat atau karakteristik dari suatu entitas. Sinonim element, property, and field. contoh : entittas MAHASISWA mempunyai atribut Nama, Alamat, Kota, Telp, dll.
Kardinalitas relationship adalah sejumlah kemungkinan entitas A berpartipasi dengan entitas B dalm satu relationship. Ada tia jenis yakni :

1. one to one , notasi 1 : 1
2. one to many, notasi 1 : n
3. many to many, notasi m : n
Partisipasi suatu entitas terdapat dua tipe yakni :
pertama, partisipasi total dimana keberadaan enttitas tersebut bergantung pada hubungannya dengan entitas lain. Kedua, partisipasi parsial dimana entitas tersbut tidak bergantung dengan keberadaan hubungan entitas tersebut dengan entitas lain.
mapping cardinality adalah hubungan antara entitas terhadap entitas dimana diantaranya terdapat relasi atau relationship, dan untuk jenis jenis dari mapping cardinality ada 3 yaitu :
1. One To Many (I-M)
One to Many adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbading satu berbanding banyak :
Contoh:
img3
Gambar diatas menggambarkan 2 entitas dengan 1 relasi dimana kita membacanya ialah, 1 ruangan dapat ditempati oleh banyak pasien.
2. One To One(I-I)
One To One adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbading satu berbanding satu :
Contoh:
img2
gambar diatas menggambarkan hubungan 2 entitas dengan 1 relasi cara membacanya adalah 1 karyawan menempati 1 jabatan begitu pula sebaliknya, 1 jabatan diduduki oleh 1 karyawan
3. Many To Many(M-M)
Many To Many adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbading Banyak berbanding banyak :
Contoh :
img1
Pada gambar di atas terdapat 2 entitas dengan 1 relasi dimana relasinya atau mappingnya adalah many to many, cara mencocokannya adalah sesuai dengan gambar diatas mengartikan bahwa 1 cutomer dapat memesan banyak barang, lalu kondisinya kita balik, 1 barang dapat dipesan oleh banyak customer, nah ketika kita menemukan hal tersebut didalam suatu relasi database, maka relasionnya atau belah ketupatnya dimana pada study case dia atas adalah “pesan”, menjadi table dalam database sebagai table pengampu.











2.3. FUNGSI DAN PERAN DFD SERTA ERD PADA PEMODELAN DATA DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Diagram alir data atau DFD (Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan trasformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data sebagai pengganti istilah entitas dan relationship-nya. Skema database dapat dimodelkan dengan diagram ER.



















BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Konsep Peengolahan Data SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan informasi dan pemecahan masalah.
DFD tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file, tetapi banyak digunakan oleh pengembang sistem karena kemudahannya untuk dibuat dan dipahami, sehingga DFD sering digunakan sebagai alat penghubung antara perancang dan pemakai. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble diagram, Model proses, Diagram alur kerja atau Model fungsi.
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data sebagai pengganti istilah entitas dan relationship-nya. Skema database dapat dimodelkan dengan diagram ER.














DAFTAR PUSTAKA

·         www.wikipedia.com
·         sia.html#sthash.JekjwsPJ.dpuf