Jumat, 17 April 2015

Model kepemimpinan dalam teori organisasi



TUGAS  STRUKTUR ORGANISASI DAN METODE






NAMA:
1.        YANUAR WARDANU (3C114355)









TEORI KEPEMIMPINAN YANG RELEVAN


Kepemimpinan lebih dari sekedar seperangkat keterampilan dan keahlian.Kepemimpinan mempunyai kualitas personal halus yang agak sulit dilihat, tetapisangat berpengaruh.
·         Pengertian kepemimpinan menurut Malayu Hasibuan, 2006:170 adalah : cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

·         Sedangkan menurut Rost, Joseph C (Triantoro Safaria, 2004:3): Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya.

·         Kepemimpinan didefinisikan juga oleh Terry, George R (Kartini Kartono,2005: 57) yaitu : kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.

Dari beberapa pengertian kepemimpinan yang dikemukakan oleh beberapaahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiata nuntuk mempengaruhi orang lain dan merubah perilaku untuk mencapai tujuan bersama



MODEL DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM TEORI ORGANISASI


Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan YettonSuatu teori kepemimpinan yang memberikan seperangkat aturan untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalamsituasi-situasi yang berlainan.
Vroom dan Yetton berasumsi bahwa pemimpinharus lebih luwes untuk mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai dengan situasi dalam mengembangkan modelnya, mereka membuat sejumlah asumsi:
(a)    Model tersebut harus bermanfaat bagi pemimpin dalam menentukan gaya kepemimpinan yang harus mereka gunakan dalam berbagai situasi. 
·         Tidak ada gaya kepemimpinan tunggal dapat diterapkan dalam berbagaisituasi.
·          Perhatian utama terletak pada masalah yang harus dipecahkan dan situasi dimana terjadi permasalahan.
·         Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu situasi tidak boleh bertentangan dengan gaya yang digunakan dalam situasi yang lain
·         Terdapat sejumlah proses sosial yang mempengaruhi kadar keikutsertaan bawahan dalam pemecahan masalah.

Model Jalur Tujuan (Path Goal Model )Model kepemimpinan jalur tujuan berusaha meramalkan efektivitaskepemimpinan dalam berbagai situasi.
Menurut model yang dikembangkan oleh Robert J. House, pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi merekayang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya. Teori disebut sebagai jalur-tujuan karena memfokuskan pada bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja, tujuan pengembangandiri, dan jalan untuk mencapai tujuan


IDENTIFIKASI TIPE GAYA KEPEMIMPINAN


Tipe Kepemimpinan
Pelaksanaan kepemimpinan cenderung menumbuhkan kepercayaan, partisipasi, loyalitas, dan internal motivasi para bawahan dengan cara persuasif, halini semua akan diperoleh karena kecakapan, kemampuan, dan perilaku pimpinan tersebut. Menurut Malayu Hasibuan, 2006:169 ada beberapa tipe, di antaranya tetapi saya akan mengambil bebera tipe yang menurut saya sesuai dengan diri saya yaitu:
 

1.     Tipe karismatis Tipe pemimpin ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan dapat dipercaya. Memiliki inspirasi,keberanian dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.

2.       Tipe demokratis Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efesien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal(pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada “person atau individu pemimpin akan tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok



ANALISIS


Indikator perilaku pemimpin menurut teori Path-Goal, yaitu sebagai berikut:


1.      Kepemimpinan Pendukung (Supportive Leadership) Pemimpin harus bersifat ramah dan menunjukkan kepedulian akan kebutuhan kepada bawahannya. Ia juga harus memperlakukan semua bawahan sama dan menunjukkan tentang keberadaan mereka, status dan kebutuhan-kebutuhan pribadi sebagai usaha untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang menyenangkan diantara anggota kelompok. Kepemimpinan pendukung ( supportive) memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja bawahan pada saat mereka sedang mengalami frustasi dan kekecewaan.

2.      Kepemimpinan Partisipatif ( participative leadership) Pemimpin partisipatif berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran-saran dan ide mereka sebelum mengambil suatu keputusan. Kepemimpinan partisipatif dapat meningkatkan motivasi kerja bawahan.

3.      Kepemimpinan Berorientasi Prestasi ( Achievement-Oriented Leadership) Gaya kepemimpinan dimana pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan untuk berprestasi semaksimal mungkin serta terus-menerus mencari pengembangan prestasi dalam proses pencapaian tujuantersebut.

 Karakteristik Individu
Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat tetap eksistensinya. Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Masa depan seorang individu dalam organisasi tidak bergantung pada kinerja saja. Manajer juga menggunakan ukuran subyektif yang bersifat pertimbangan. Apa yang dipersepsikan oleh penilai sebagai karakter/prilakukaryawan yang baik atau buruk akan mempengaruhi penilaian.
a.       Minat, orang cenderung mengejar karir yang mereka yakini cocok denganminat mereka.
b.      Jati diri, karir merupakan perpanjangan dari jati diri seseorang juga hal yangmembentuk jati diri.
c.       Kepribadian, faktor ini mencakup orientasi pribadi karyawan (sebagai contohkaryawan bersifat realistis, menyenangkan dan artistik) dan kebutuhanindividual, latihan, kekuasaan dan kebutuhan prestis.
d.      Latar belakang sosial, status sosial ekonomi dan tujuan pendidikan pekerjaanorang tua karyawan merupakan faktor yang berfungsi dalam kategori.




















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar