DAYA
JUANG
Menurut KBBI daya juang adalah Arti dari daya
juang adalah: kemampuan mempertahankan atau mencapai sesuatu yang dilakukan
dengan gigih
· Pengertian daya juang adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan tindakan dan upaya bergerak ke depan secara maksimal dan
mengatasi segala kesulitan untuk mencapai tujuan tertentu dengan tipe quiter
yaitu :
1. seseorang yang mudah menyerah,
2. camper yaitu seseorang yang mudah
puas,
3. climber yaitu seseorang yang terus
berusaha sampai titik puncak.
·
Adversity Quotient = Daya Juang
Dalam dunia psikologi kita mengenal istilah IQ, EQ, SQ. Selama beberapa tahun, ketiga kecerdasan ini menjadi primadona yang selalu diperbincangkan, dibahas dalam seminar dan pelatihan. Mengapa demikian, karena ketiga hal ini diyakini sebagai jaminan kunci kesuksesan setiap individu. Namun, dalam perkembangannya ketiga kecerdasan tersebut dipandang tidak cukup untuk menjadikan individu sukses tanpa memiliki Adversity Quetiont (AQ). AQ adalah kecerdasan yang diperlukan oleh setiap individu untuk mengatasi masalah atau kesulitan agar berhasil dalam kehidupan ini. Berdasarkan penelitian Stoltz, tidak semua orang yang otaknya encer (IQ diatas rata-rata) memiliki daya juang yang tinggi, demikian pula tidak ada jaminan orang yang friendly mampu menghadapi masalah-masalah yang menghadang. Setiap individu memiliki kemampuan mengatasi masalah yang berbeda-beda. Perumpamaannya seperti orang yang mendaki gunung. Stoltz membedakannya menjadi 3 tipe : 1. Tipe Qiutters (mereka yang berhenti dan menyerah) : Adalah orang yang bila sedang mendaki gunung, akan memilih berada ditempat yang paling bawah. Kemampuan mendakinya hanya cukup sampai di kaki gunung. Orang tipe ini biasamya berusaha menjauh dari permasalahan, rasa takut dan kuatir lebih kuat dari rasa keinginan bertindak (action). Saat melihat atau menghadapi kesulitan, ia akan memilih mundur, dan tidak berani menghadapi permasalahan. 2. Tipe Campers (mereka yang berkemah) : Adalah orang yang belum mencapai puncak gunung tapi sudah merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya saat ini. Ia tak mau mendaki lebih tinggi karena risiko yang terlalu besar. Pendaki tipe ini pada umumnya lebih menyiapkan diri untuk jalan aman kembali turun dari pada memikirkan bagaimana strategi naik ke puncang gunung. Biasanya cepat puas atau selalu merasa cukup berada di posisi tengah. Cenderung mengabaikan kemungkinan, peluang atau kesempatan baru yang bisa didapat, bila melangkah lebih tinggi dan lebih jauh. 3. Tipe Climbers ( mereka pendaki gunung sejati) : Adalah anak yang mempunyai tujuan, punya impian, punya target atau sasaran, atau paling tidak sudah punya sesuatu yang ingin diwujudkan. Dan, untuk merealisasikan ide itu, mereka memiliki kemauan dan mampu mengusahakannya dengan ulet, tekun dan gigih. Pendaki tipe ini memiliki rasa ingin tahu atau rasa “Penasaran” yang besar. “Wah, pasti seru nih!” demikian kira-kira mindset dalam benak mereka. Mereka memiliki rasa percaya diri yang besar, keberanian menghadapi sesuatu yang baru serta disiplin yang tinggi. “Aku harus selesaikan apa yang telah aku mulai” demikian tekad dalam diri mereka. Dari ketiga tipe maka tipe climbers inilah yang tergolong memiliki AQ yang baik.
· penting
serta menjadi kekuatan mereka di masa depan, sehingga mereka akan memiliki
toleransi yang tinggi terhadap rasa sakit yang mungkin saja semakin meningkat
dengan tantangan yang
Contoh beberapa cara yang dapat dipakai untuk
menumbuhkan daya juang :
1. Dongeng : Mendongeng adalah metode yang luar biasa dampaknya, karena isi dongeng akan tersimpan dengan baik dalam otak anak, apalagi ketika disampaikan dengan semangat dan ekspresif. Dalam dongeng tersimpan pesan akhlak, nilai-nilai moral dan pesan mental pada setiap tokohnya. 2. Bermain lompat tali. Umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Selain melatih kelenturan fisik, juga melatih diri untuk tetap TENANG saat menghapi tekanan. Karena biasanya pihak yang mendapat giliran memutar karet akan mempercepat putarannya, jika pihak pelompat karet bisa terus mengatasi tingkat tantangan yang diberikan. Misal: batas dengkul, batas paha, batas pinggang, batas pundak, batas kepala dan batas kepala plus satu jengkal tangan atau disebut batas “MERDEKA!!!” 3. Permainan Kelereng Dengan beberapa kombinasi tantangan atau tingkat kesulitan tertentu, membuat anak-anak harus meningkatkan kemampuannya, kalau tidak akan kalah. Nah, saat kalahpun ini adalah latihan yang baik untuk anak-anak dalam mengatasi rasa kalah. Memilih menyerah atau malahan makin giat berlatih? 4. Olah Raga : Adalah pilihan terbaik untuk melatih ketangguhan anak-anak, karena ada saat-saat mereka harus melawan rasa sakit dan ini sangat lebih berat.
· Sedangkan Motivasi berprestasi adalah berbagai
aktivitas yang dilakukan untuk menimbulkan dorongan, membangkitkan,
mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju suatu sasaran
yaitu berprestasi.
Dalam perusahaan daya juang sanagat penting dan dibutuhkan. Bagi
perusahaan, daya juang harus terus digelorakan bagi segenap personil
perusahaan terutama untuk maksud sebagai berikut:
1. Kewaspadaan
Kompetitor bisa tiba-tiba muncul dan hilang dalam waktu singkat.
Lingkungan bisnis juga bisa berubah cepat seperti datangnya kilat. Perusahaan
dan personelnya perlu terus membangun kewaspadaan dengan terus menggelorakan
daya juang pada situasi darurat.
2. Memotivasi
Memompa daya juang dengan menyiapkan diri menghadapi situasi darurat akan
memotivasi personel perusahaan untuk berbuat yang terbaik agar perusahaannya
tidak sampai menghadapi situasi darurat. Sekaligus juga memberi dorongan daya
juang karena akan timbul kesadaran mensyukuri situasi ‘normal’ yang sedang
dialami.
3. Kebersamaan
Berlatih menghadapi keadaan ‘darurat perang’ juga akan memacu daya juang
melalui pengembangan perasaan ‘senasib sepenanggungan’. Kalau perusahaan lagi
‘enak’, sikap individualistis biasanya mengemuka. Semua orang ingin tampil
sebagai ‘pahlawan’. Pada situasi seperti itu, membangun daya juang melalui
kebersamaan menjadi kebutuhan mutlak. Perusahaan harus hidup karena individu
yang hebat dan tim kerja yang kompak.
4. Panjang umur
Lahir, tumbuh, dewasa, dan mati merupakan siklus hidup yang juga berlaku
untuk perusahaan. Namun, perusahaan bisa cepat ‘koit’ dan sampai ke tahap
akhir siklus hidupnya kalau tidak ada daya juang personelnya. Bagi perusahaan
baru atau kecil, daya juang malah menjadi modal paling penting. Membangun
daya juang dan berlatih menghadapi keadaan darurat akan membuat perusahaan
tahan lebih lama dan berumur panjang.
5. Penyubur ide
Meningkatkan daya juang juga akan memberi inspirasi bagi perusahaan dan
personelnya tentang bagaimana bertahan hidup agar tidak cepat mati dan akan
memberi inspirasi pada tumbuhnya ide-ide bisnis baru.
6. Siap susah
Terkadang roda kehidupan lagi ‘di atas’ dan terkadang ‘di bawah’. Segenap
personel perusahaan perlu menyiapkan diri kalau perusahaan lagi susah. Dengan
terus menyiapkan diri kalau ‘susah’ datang, maka semua pihak di perusahaan
secara bersama-sama akan menghindarkan diri dari hidup susah dan
mudah-mudahan perusahaan tidak pernah hidup susah. Seandainya pun ‘susah’
datang tidak akan menimbulkan kesusahan berkepanjangan.
Daya juang juga berlaku bagi pihak yang diserang dan lagi bertahan. Bisa jadi yang diserang adalah market leader, tetapi bisa juga market chalener atau bahkan pemain baru yang sedang coba-coba masuk pasar. Daya juang juga berlaku bagi pihak yang menyerang. Dalam kompetisi bisnis zaman sekarang, perusahaan harus punya semangat yang tinggi untuk menang. Peluang pasar terbuka lebar, sedangkan kompetitor juga makin banyak dan berkualitas. Tanpa daya juang tinggi, perusahaan akan gamang dan tidak punya pushing power. Perusahaan harus punya keberanian, semangat, dan tekad untuk terus maju dan berkembang. Tidak ada gunanya peta segmentasi pasar yang sampai njelimet menemukan niche market kalau tidak ada daya juang untuk merebut dan menggempur kompetitor sekaligus merebut pasar. Percuma saja membuat produk hebat dengan beragam manfaat kalau tidak di-jegurin dan dibawa bertempur. Ada pemasar yang terkadang lupa dan mengatakan bahwa produknya ‘payah’ dan kalah bertempur. Sesungguhnya yang bertempur bukan produk karena hanya sebagai alat. Pertempuran pemasaran bukan pertempuran antarproduk, tetapi pertempuran antarpemasar itu sendiri. Jadi, kalau sampai kalah, sesungguhnya yang kalah bukan produknya, tetapi pemasar itu sendiri. Maka itu, pemasar harus berani bertempur dengan membawa produknya. Jangan sampai produknya diminta bertempur sendirian dan hanya di-gerojok dana promosi berlimpah. Bukan itu esensi perang pemasaran. Esensi kompetisi bisnis adalah daya juang dari pemasar dan segenap personel lain di perusahaan untuk berani menyerang dan bertahan. Berhasil atau tidaknya perusahaan memasarkan dan memenangkan kompetisi bisnis sangat tergantung pada daya juang personelnya. Dalam hal ini berarti semakin tinggi daya juang seseorang, maka akan semakin tinggi juga motivasi berprestasinya. Sebaliknya, semakin rendah daya juang siswa, maka akan semakin rendah juga motivasi berprestasinya. |
|
Sumber : https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=163859
http://bisnisukm.com/daya-juang.html
http://www.anandyah.com/2012/04/tidak-sekedar-motivasi-butuh-daya-juang/
http://bisnisukm.com/daya-juang.html
http://www.anandyah.com/2012/04/tidak-sekedar-motivasi-butuh-daya-juang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar